Journal Review #1 : Information Technology Application on Supply Chain Integration and Competitive Advantage Indonesian Fishery Industry Context

Written by : Musran Munizu, Maat pono, Syamsu alam

Penggunaan teknologi informasi dalam sistem rantai pasok merupakan faktor penting untuk mempercepat transformasi proses bisnis melalui kecepatan dan ketepatan pertukaran informasi dan data antara perusahaan, pemasok, dan pelanggan (Turban et al., 2008). Oleh karena itu, manajemen rantai pasokan terkait dengan kegiatan strategis dalam mengintegrasikan bisnis ke semua mitra dalam sistem. 

Penelitian ini berupaya mengembangkan konsep penerapan teknologi informasi dan keunggulan bersaing perusahaan berdasarkan teori pandangan berbasis sumber daya (RBV).

Teknologi informasi mengacu pada setiap proses di mana produk atau informasi ditransfer dan dipertukarkan melalui jaringan komputer, termasuk Internet dan pertukaran data elektronik (EDI). Penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi dapat dilihat dari sistem produksi, sistem persediaan, sistem pergudangan, dan layanan pelanggan (O'Brien, J.A. & Marakas, 2011). Lebih lanjut, Munizu (2014) membagi penerapan teknologi informasi (ITA) menjadi tiga bagian, yaitu ITA untuk produksi, ITA untuk administrasi, dan ITA untuk komunikasi. Rantai pasok yang terintegrasi dapat memainkan peran penting dalam menghasilkan daya saing dan keberlanjutan usaha di pasar global.

Mengevaluasi pentingnya integrasi rantai pasok merupakan jalur alternatif untuk menghasilkan keunggulan kompetitif terbaik, terutama pada industri perikanan di Indonesia.


Gambar 1. Kerangka Penelitian
Catatan:
X1 = Aplikasi teknologi informasi (ITA)
Y1 = Integrasi rantai pasokan (SCI)
Y2 = Keunggulan kompetitif (CA)
> = Efek langsung
-.-.-> = Efek tidak langsung

Penelitian ini dilakukan di 4 daerah dyaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Maros, dimana jumlah sampel terbesar berasal dari Kota Makassar dengan jumlah 59 perusahaan atau 37,34%. Selanjutnya jika dilihat dari jenis perusahaan, sampel penelitian ini didominasi oleh PT sebanyak 78 unit atau 49,37%. Dilihat dari total penyerapan tenaga kerja, perusahaan yang memiliki lebih dari 100 pekerja berjumlah 84 perusahaan atau 53,16%. Kemudian manajer operasional mendominasi responden penelitian ini yaitu 92 orang atau 58,23% dari total sampel, sedangkan sisanya adalah manajer pemasaran, manajer sumber daya manusia, dan supervisor. Setelah dilakukan pengolahan data, dihasilkan hasil model struktural kerangka perbaikan integrasi rantasi pasok sebagai berikut.


Kesimpulan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi teknologi informasi pada area produksi, area administrasi, dan area komunikasi dapat meningkatkan integrasi rantai pasok. Variabel aplikasi teknologi informasi juga dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Kemudian, integrasi rantai pasokan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif. 

Comments

Popular posts from this blog

Journal Review #2 : Designing the Knowledge Management System in an IT Consulting Company

Management Information System